BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, tanda
baca sudah tidak asing lagi. Tanda baca yang sudah wajib dipelajari dari
Pendidikan Dasar, hingga banyak Perguruan Tinggi yang masih mempelajari tanda
baca yang sesuai dengan kaedahnya (aturan). Hal ini dikarenakan pentingnya
penggunaan tanda baca dalam sebuah kalimat, bahkan sebuah kata sekalipun yang
berfungsi dalam menyempurnakan kalimat /
kata itu sendiri agar pembaca paham dengan yang dimaksud penulis dalam
tulisannya.
Pelajar menengah atas, mahasiswa, bahkan
pekerja sekalipun mungkin sudah banyak mengenal berbagai macam tanda baca yang
dimaksud. Namun, belum tentu mereka dapat menggunakannya dengan tepat sesuai aturan/cara
penggunaan tanda baca yang benar.
2.
Rumusan
Masalah
Apa saja tanda baca yang layak digunakan
dan bagaimana penggunaannya?
3.
Tujuan
Mahasiswa
mengetahui tanda baca yang layak digunakan dan mampu mnggunakannya
(memfungsikannya) dengan benar dalam penulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Beberapa
Tanda Baca Serta Penggunaannya
Beberapa
tanda baca yang perlu diketahui antara lain :
1.
Tanda
Titik ( . )
a.
Tanda
titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya
: Ayahku tinggal di Solo.
Biarlah mereka duduk disana.
Hari ini tanggal 6 April 1973.
Dia menanyakan siapa yang akan
datang.
Marilah kita mengheningkan
cipta.
Sudilah kiranya Saudara
mengabulkan permohonan ini.
b.
Tanda
titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam satuan bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Misalnya
:
a.
III.
Departemen Dalam Negeri
A.
Direktorat
Jenderal Pembangunan Desa
B.
Direktorat
Jenderal agraria
1.
Patokan
umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1
Gambar
Tangan
1.2.2
Tebal
1.2.3
Grafik
Catatan : Tanda titik tidak
dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau ikhtisar jika angka
atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
c.
Tanda
titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu.
Misalnya: Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik).
d.
Tanda
titik dipakai untuk memisahkan angka jam,menit,dan detik yang menunjukkan
jangka waktu.
Misalnya : 1.32.20 jam (1 jam,35 menit,20 detik)
0.20.30 jam (20 menit,30 detik)
e. Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya, tanda seru, dan tempat terbit
dalam daftar pustaka.
Misalnya : Siregar, Merari.1920.Azab dan Sengsara.Weltervredent : Balai Pustaka
1.
Tanda
titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya
: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Gempa yang terjadi
semalam menewaskan 1.231 jiwa.
2.
Tanda
titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Misalnya
: Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Lihat
halaman 2345 dan seterusnya.
3.
Tanda
titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya
: Acara Kunjungan Adam Malik
Bentuk
dan Kebudayaan (Bab 1 UUD ’45)
4.
Tanda
titik tidak dipakai dibelakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2)
nama dan alamat penerima surat.
Misalnya
: Jalan Diponegoro 89 Yogyakarta (tanpa
titik)
1
April 1985 (tanpa titik)
Atau : Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)
Jalan
Cikini 71 (tanpa titik)
2.
Tanda
Koma ( , )
1.
Tanda
koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya
: Saya membeli kertas,pena,dan Tinta
Satu,dua..tiga !
2.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya
yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Misalnya
: Saya Ingin datang,tetapi hari hujan.
Didi
bukan anak saya,melainkan anak Pak Kasim.
3.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat
itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya
: Kalau hari hujan, saya tidak akan
datang.
Karena
sibuk, ia lupa akan janjinya.
4.
Tanda
koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya
: Saya tidak akan datang kalau
hari hujan.
Dia
lupa akan janjinya karena sibuk.
5.
Tanda
koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang
terdapat pada awal kalimat, termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya
: Oleh karena itu, kita harus
berhati – hati.
Jadi,
soal – soalnya tidak semudah itu.
6.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan kata seperti, ya, wah, aduh, kasihan dari kata
yang lain yang terdapat didalam kalimat.
Misalnya
: O, begitu ?
Wah,
bukan main !
Hati
– hati , ya, nanti jatuh.
7.
Tanda
koma dipakai untuk memisahkan petikkan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
(Lihat juga pemakaian tanda petik).
Misalnya
: kata ibu, “ saya gembira sekali.”
“saya
gembira sekali, “kata ibu, “ karena kamu lulus.”
8.
Tanda
koma di pakai antara (i) nama adna alamat, (ii) bagian-bagian alamat,(iii) tempat
dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang di tulis
berurutan.
Misalnya : surat ini harap di
alamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,
Jalan
Raya Salemba 6,Jakarta.
Sdr.
Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
Surabaya,
10 mei 1970
Kuala
lumpur, Malaysia
9.
Tanda
koma di pakai untuk menceraikan bagian nama yang di balik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya : Alisjahbana, Sultan
Takdir. 1945. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2.
Jakarta : PT.Pustaka Rakyat.
10.
Tandakoma
di pakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya : W.J.S. Purwardaminta,
Bahasa Indonesia untuk karang –mengarang (Yogyakarta : UP Inonesia, 1969 )
halaman 4.
11.
Tanda
koma di pakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakan dari singkatan nama sdiri, keluarga, atau marga.
Misalnya : B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah,M.A.
12.
Tanda
koma dipakai dimuka angka persepuluhan atau diantara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya : 12,5 m dan Rp. 12,50
13.
Tanda
koma dipakai untuk mengafik keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
(lihat pemakaian tanda pisah).
Misalnya : Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
Di daerah kami, misalnya, masih
banyak orang laki-laki makan sirih.
Semua siswa, baik yang laki-laki
maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
Bandingkan dengan keterangan
pembatas yang pemakaiannya tidak diapit
koma :
Semua siswa yang lulus ujian
mendaftarkan namanya pada panitia.
14.
Tanda
koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat.
Misalnya
:
Dalam pembinaan dan pengembangan
bahasa, kita memerlukan sikap yang sungguh-sungguh.
Atas
bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.
Bandingkan
dengan :
Kita memerlukan sikap yang
sungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Karyadi mengucapkan terima kasih
atas bantuan Agus.
15.
Tanda
koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru.
Misalnya : “ Dimana saudara tinggal?” tanya Karim.
“ Berdiri lurus-lurus!”
perintahnya.
3.
Tanda
titik koma (;)
1.
Tanda
titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
Misalnya
: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2.
Tanda
titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara didalam kalimat majemuk.
Misalnya
: Ayah menyiram tanamannya dikebun itu; ibu sibuk bekerja di dapur.
Adik
menghapal nama-nama pahlawan nasional; Saya sendiri asik mendengarkan siaran
“pilihan pendengar.”
4.
Tanda
titik dua (:)
1.
Tanda
titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkaian atau pemerian.
Misalnya
: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Hanya
ada dua pilihan bagi para pejuang kemardekaan itu: hidup atau mati.
2.
Tanda
titik dua dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan.
Misalnya
: Kita memerlukan kursi, meja, dan
lemari.
Fakultas
itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.
3.
Tanda
titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya
: 1) Ketua : Ahmad
Widodo
Sekretaris : S. Handayani
Bendahara : B. Hartawan
2) Tempat sidang : Ruang 104
Pengatur Acara : Bambang S.
Hari :
Senin
Waktu :
09.30
4.
Tanda
titik dua dapaat di pakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan
Misalnya
: Ibu : (meletakkan beberapa kopor) “bawa kopor ini,
Mir ! “
Amir :
“baik, bu,” (mengangkat kopor dan masuk)
Ibu
: “jangan lupa. Letakkan baik-baik ! “ (duduk di kursi besar)
5.
Tanda
titik dua diakai (i) diantara jilid atau nomor dan halaman, (ii) diantara bab
dan ayat dalam kitab suci,(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan,
serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya
: Tempo, I (1997),34 :7
Surah yasin : 9
Karangan
Ali Hakim, pendidikan Seumur Hidup : Sebuah Studi, sedah terbit.
Tjokonegoro,Sutono,Tjukuplah
Saudara Membina Bahasa Persatuan Kita ?
Djakarta “
Eresco, 1968
5.
Tanda Hubung ( - )
1.
Tanda hubung menyambung suku – suku kata
dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
|
Suku
kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal
baris.
Misalnya
:
|
Bukan
|
2.
Tanda hubung menyambung awalan dengan
bagian kata dibelakangnya atau akhiran denganbagian kata didepannya pada
pergantian baris.
Misalnya:
|
Akhiran
–i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
3.
Tanda hubung menyambung unsur – unsur
kata ulang.
Misalnya
: Anak – anak ; berulang – ulang ,
kemerah-merahan.
Angka
2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai
pada teks karangan.
4.
Tanda hubung menyambung huruf kata yang
dieja satu – satu dan bagian – bagian tanggal .
Misalnya
: p-a-n-i-t-i-a
8-4-1973
6.
Tanda Pisah ( - )
1.
Tanda pisah membatasi penyisipan kata
atau kalimat yang memberi penjelasan diluar bangun kalimat.
Misalnya : Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin
akan tercapai – diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2.
Tanda pisah menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya
: Rangkaian temuan ini – evolusi, teori
kenisbian, dan kini juga pembelahan atom- telah mengubah konsepsi kita tentang
alam semesta.
3.
Tanda pisah dipakai diantara dua
bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Misalnya : 1910
– 1945
Tanggal 5 – 10 April 1970
Catatan
: Dalam pengetikan, tanda pisah
dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.
7.
Tanda Petik ( “...” )
1.
Tanda petik mengapit petikan langsung
yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau tambahan tertulis lain.
Misalnya
: “ Saya belum siap,” kata Mira, “ Tunggu
sebentar !”
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “ Bahasa
Negara adalah Bahasa Indonesia.”
2.
Tanda petik mengapit judul syair,
karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya
: Bacalah “ Bola Lampu” dalam buku Dari
Suatu Masa, dari suatu tempat.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “ Rapor
dan Nilai Prestasi di SMU” diterbitkan dalam tempo.
3.
Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang
kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya
: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara
“Coba dan Ralat” saja.
Ia bercelana panjang yang dikalangan
remaja dikenal dengan nama “cutbrai”
4.
Tanda petik mengikuti tanda baca yang
mengakhiri petikan langsung.
Misalnya
: Kata Tono, “ Saya juga minta satu.”
5.
Tanda baca penutup kalimat atau bagian
kalimat ditempatkan dibelakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan
yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya
: Karena warna kulitnya, Budi dapat
julukan “Si hitam.”
Bung Komar sering disebut “Pahlawan”, ia sendiri
tidak tahu sebabnya.
Catatan
: Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu
ditulis sama tinggal disebelah atas baris.
8.
Tanda Petik Tunggal ( ‘...’ )
1.
Tanda petik tunggal mengapit petikan
yang tersusun didalam petikan lain.
Misalnya
: Tanya Basri, “ Kau dengar bunyi
’kring-kring’ tadi ?”
“Waktu kubuka pintu depan, kudengar
teriakan anakku, ‘ibu, bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar
Pak Hamdan.
2.
Tanda petik tunggal mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing (lihat pemakaian tanda kurung).
Misalnya
: feed-back’balikan’
9.
Tanda Garis Miring ( / )
1.
Tanda garis miring dipakai di dalam
nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi
dalam dua tahun takwin.
Misalnya
: No. 7/PK/1973
Jalan Keramat III/10
2.
Tanda garis miring dipakai sebagai
pengganti kata atau, tiap, dan dan.
Misalnya : dikirimkan lewat darat atau laut ‘dikirimkan lewat darat atau laut’
Harganya Rp25,00/lembar ‘harganya
Rp25,00 tiap lembar’
10. Tanda
Penyingkat atau Apostrof ( ′ )
Tanda
penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya : Ali ′kan kusurati (′kan = akan )
Malam
′lah tiba (′lah = telah)
1.
Januari ′88 (′88 = 1988)
11. Tanda Kurung Siku ([....])
Tanda
kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat
yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan
itu memang terdapat di dalam naskah asli.
12. Tanda Tanya (?)
1.
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat
tanya.
2.
Tanda tanya dipakai di dalam tanda
kurung menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
13. Tanda Seru (!)
Tanda
seru dipakai sesudah atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
14.
Tanda Elipsis
(...)
Tanda ini dinyatakan dengan menggunakan tiga titik, untuk mengekspresikan jeda dan keheningan agak panjang dalam sebuah kalimat, agar pembaca dapat memahami situasi yang hening atau menunggu. Tanda ini juga digunakan untuk menggambarkan bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan berbisik atau suara yang pelan sekali. Pada penulisan petikan langsung jika tanda elipsis diulang-ulang beberapa kali berarti bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan terbata-bata dan sangatpelan.
15. Tanda
Garis Bawah ( _ )
Tanda ini biasanya digunakan untuk mempertegas
suatu kata maupun kalimat yang dianggap penting.
16. Tanda
Kurung Ganda («...»)
Tanda kurung ganda biasa digunakan di bahasa
pemrograman komputer.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Beberapa tanda baca yang ada diantaranya
adalah tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua
(:), tanda hubung (-), tanda pisah (‒), tanda petik (“...”), tanda petik
tunggal (‘...’), tanda miring (/), dan tanda penyingkat/apostrof (`), dan masih
banyak lagi tanda-tanda lain yang masing-masing dari tanda-tanda ini memiliki
bentuk, fungsi, dan kaedah penggunaan yang berbeda sesuai dengan maksud
penulis.
2.
Saran
Sebaiknya
kita bisa mengetahui bahwa tanda baca terdiri dari tanda titik (.), tanda koma
(,), tanda titik koma (;), tanda hubung (-), tanda pisah
(‒), tanda petik (“...”), tanda petik tunggal (‘...’), tanda miring (/), dan
tanda penyingkat/apostrof (`), dan
masih banyak lagi tanda-tanda lain yang masing-masing dari tanda-tanda ini
memiliki bentuk, fungsi, dan kaedah penggunaan yang berbeda sesuai dengan
maksud penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Rustamaji
dalam Keraf, Gorys. 1980. Komposisi
Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende, Flores : Nusa Indah
Rustamaji
dalam Depdikbud. 1994. Kurikulum dan GBPP Bidang Studi Bahasa Indonesia.
Jakarta
Rustamaji
0 komentar:
Posting Komentar