SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan (bahasa
Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan,
mencernanya menjadi energi
dan nutrien serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem
pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Pada dasarnya
sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa
Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya
adalah proses penyerapan sari – sari makanan yang terjadi di dalam usus.
Kemudian proses pengeluaran sisa – sisa makanan melalui anus.
Diagram sistem pencernaan
2.
Parotis
5.
Rongga mulut
6.
Amandel
7.
Lidah
8.
Esofagus
9.
Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks
23. Rektum
24. Anus
Proses: memasukkan, menyimpan
makanan sementara, mencerna secarr fisik dan kimiawi, absorbsi,
menyimpan sementara serta defekasi.
1.
Empat tahap utama dalam pengolahan makanan :
a.
Penelanan (Ingesti),
b.
Pencernaan (digesti),
c.
Penyerapan (absorpsi),
Organ-organ pencernaan
1. Mulut
Berfungsi
mengambil dan memasukkan makanan, terdiri dari : bibir, mulut, gigi, lidah
a.
Bibir
b.
Mulut: Cavitas Buccalis dan Cavitas Oris
c.
Gigi
Fungsi :
memanipulasi makanan (memarut, memotong), menyerang, memegang mangsa, membantu
lokomosi. Jumal dan jenis bervariasi.
d.
Lidah
Fungsi :
membantu menelan, bicar,a
Bagian
belakang : jar limfoid tonsila lingualis,
Bagian depan
: kasar, ditutupi papillae (filiformis, fungiformis, foliate dan sirkum
vallata).
Kelenjar ludah
Menghasilkan
air liur / air ludah / saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin / amylase. Enzim ptialin
memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 370C.
Fungsi air
liur / saliva :
1)
Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan.
2)
Melindungi selaput mulut.
3)
Mencerna makanan secara kimiawi.
Terdiri dari 3 macam kelenjar ludah berdasarkan letaknya :
1) Glandula
parotis yaitu kelenjar ludah yang terletak di belakang telinga, menghasilkan
ludah berbentuk cair yang disebut serosa dan merupakan kelenjar ludah terbesar.
2) Glandula
submandibularis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah rahang bawah, menghasilkan
air dan lendir yang disebut seromucus.
3) Glandula
sublingualis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah, menghasilkan
getah yang sama dengan glandula submandibularis.
2. Pharynx
a. Percabangan
antara esofagus dan trachea terdapat epiglottis,
b. Struktur
pharynx.
Dinding pharynx tersusun atas tiga lapisan yaitu :
a.
Lapisan mukosa, terletak paling dalam dan bersambung
dengan hidung (sal. pernapasan), mulut dan sal. eustakhius,
b.
Lapisan fibrosa,
c.
Lapisan berotot, otot utama pada pharinx ialah otot konstriktor
(epiglottis)
3. Esofagus
Sebuah
tabung berotot yang panjangnya 20 – 25 cm. Dimulai dari pharynx sampai pintu
masuk kardiak lambung. Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan paling
luar berupa jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan submukosa
dan paling dalam lapisan lendir (mukosa). Makanan diteruskan kelambung
dengan gerakan peristaltik (meremas). Hidrolisa amilum terus berlanjut.
4. Lambung (Ventrikulus)
a.
Sebagai gudang makanan, kontraksi ritmik → mencampur
makanan dgn enzim,
b.
Lambung terdiri dari empat lapisan:
1)
Lapisan peritoneal (lapisan serosa),
2) Lapisan berotot
terdiri :
a)
Cardia : langsung berhubungan dengan esofagus,
terdapat sfincter cardinae, sel kolumner → mucus,
b)
Fundus : tebal, terdapat kelenjar gastrik, sel
kolumner → enzim, HCl, mucus,
c)
Pylorus : berhubungan dengan duodenum, terdapat
sfingter phylorica,
c.
Lapisan submukosa (pembuluh darah dan limfe),
d.
Lapisan mukosa.
Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan banyak saluran
limfe. Permukaan mukosa dilintasi saluran – saluran kecil dari kelenjar – kelenjar
lambung berupa :
a) Kelenjar
kardia, berbentuk tubuler, baik sederhana maupun bercabang dengan mengeluarkan
sekret mukus alkali
b) Kelenjar
dari fundus terdahulu bekerja yang berisi berbagai jenis sel yaitu sel asam
(asam pada getah lambung) dan musin.
c) Kelenjar
pilorik berbentuk tubuler yang menghasilkan mukus alkali
Getah
lambung → Menghentikan kerja amilase, menghancurkan matrix ekstrasel, makanan
dan membunuh mikroba. Beberapa enzim pencernaan yang
terdapat dalam getah lambung :
a. Pepsin
dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidrokhlorida dan bekerja atas
protein diubah menjadi pepton (mudah larut),
b. Rennin
membentuk susu dan kasien dari karsinogen yang mudah larut (pembekuan susu
menjadi keju),
c. Lipase
(enzim pemecah lemak) sebagai awal pencernaan lemak dalam lambung.
Fungsi lambung
a. Menerima
makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek,
b. Makanan
dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan
untuk dicernakan olel usus,
c. Protein
diubah menjadi pepton,
d. Susu
dibekukan dan kasein dikeluarkan,
e. Pencernaan
lemak dimulai di dalam lambung,
f. Faktor
antianemia dibentuk,
g. Khime yaitu
isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum,
5. Usus Halus
Merupakan saluran
panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
a. Duodenum
(usus 12 jari) merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi
proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m,
b. Jejunum (usus
kosong) merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan
ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan.
Panjangnya sekitar 7 m.
c. Ileum (usus
penyerapan) merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum
crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari – sari makanan. Panjangnya sekitar 1
m.
Proses penyerapan (dalam
jejunum dan ileum)
Nutrisi
(asam amino+gula) → epitelium usus halus → epitelium uniseluler kapiler
(laktea) → distribusi kilomikron (lemak + kolesterol dilapisi
protein) → limfa
vena+jantung,
laktea,
kapiler, dan vena → vili menyatu menyatu pembuluh portal hati berhubungan
dengan hati → molekul – molekul organik yang lain
glukosa 0,1% jantung dan seluruh tubuh.
Fungsi usus halus
a. Menerima zat
– zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler – kapiler darah
dan saluran – saluran limfe.
b. Menyerap
protein dalam bentuk asam amino.
c. Karbohidrat
diserap dalam bentuk emulsi, lemak.
Kelenjar dalam usus halus
a. Enterokinase,
mengaktifkan enzim proteolitik.
b. Eripsin,
menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
c. Laktase
mengubah laktase menjadi monosakarida.
d. Maltosa
mengubah maitosa menjadi monosakarida.
e. Sukrosa
mengubah sukrosa menjadi monosakarida.
6. Kelenjar
Pankreas
Terletak
dekat ventriculus (rongga perut sebelah
kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar
5 cm. Kelenjar pancreas menghasilkan hormone insulin yang berfungsi untuk
mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah. Berfungsi untuk menghasilkan
getah pancreas yang banyak mengandung enzim.
Enzim pankreas yaitu :
a. Amylopsin/amylase
pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
b. Steapsin/lipase
pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Tripsinogen
dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
d. Karbohidrase
pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang
penting adalah maltase, sukrase, lactase.
e. Garam NaHCO3
dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang
keluar dari ventriculus.
7. Hati (hepar)
Merupakan
kelenjar pencernaan yang
terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak
di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah sekat rongga dada. Menghasilkan
cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea).
Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Empedu mengandung :
a. Garam kholat
yang berfungsi : mengaktifkan lipase pancreas, menurunkan tekanan permukaan
butir – butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan, bersenyawa
dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah
diserap.
b. Natrium
karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi
7, 1 – 8,5.
c. Kolesterol
merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air.
Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.
Fungsi Empedu :
a. Untuk
mengemulsikan/memecahkan lemak.
b. Membunuh
kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Fungsi Hepar :
a. Menghasilkan
cairan empedu.
b. Menawarkan
racun.
c. Menyimpan
gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
d. Mengubah
provitamin A menjadi vitamin A.
e. Menjaga
keseimbangan zat makanan dalam darah.
f. Mengubah
kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh.
8. Usus Besar (intestnum mayor)
Panjangnya
±. l½ m, lebarnya 5 – 6 cm.
Lapisan – lapisan
usus besar dari dalam ke luar :
a. Selaput
lendir.
b. Lapisan otot
melingkar.
c. Laplsan otot
memanjang.
d. Jaringan
ikat.
Fungsi usus besar
a.
Menyerap air dan makanan.
b. Tempat
tinggal baktert E – koli.
c. Tempat
feses.
9. Seikum
Di bawah
seikum terdapat Appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing
sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba
melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup
Kolon Asendens
Panjangnya
13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke
bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.
Appendiks (usus buntu)
Bagian dari
usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar
yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga
pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ
pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan
hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
Kolon Transversum
Panjangnya
sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di
bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin
terdapat Fleksura Lienalis
Kolon Desendens
Panjangnya ±
25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
Kolon Sigmoid
Merupakan
lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri
bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
10. Rektum
Terletak
dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak
dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
11. Anus
Adalah
bagian dan saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar
(udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter:
a. Spinter Ani
internus, bekerja tidak menurut kehendak.
b. Spinter
Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak.
c. Spinter Ani
Eksternus. bekerja menurut kehendak.
MALNUTRISI
Adalah suatu
keadaan gangguan keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh
untuk menjaga kesehatan. Ini dapat disebabkan oleh asupan makanan yang terlalu
sedikit (subnutrisi atau kelaparan) maupun yang berlebihan (overnutrisi),
ketidakseimbangan asupan komponen dasar makanan (karbohidrat, protein, lemak)
dan penyakit.
0 komentar:
Posting Komentar